Dua Sosok, Dua Warna, Satu Cerita
Di tengah kerumunan ribuan orang pada 28 Agustus 2025, dua sosok menjadi ikon. Seorang ibu berhijab pink berdiri tegak di barisan depan sambil mengibarkan bendera Merah Putih. Tak jauh dari sana, seorang pengemudi ojek online berjaket hijau, Affan Kurniawan, meregang nyawa tertabrak kendaraan taktis. Dari kedua peristiwa itu lahirlah simbol baru: Brave Pink dan Hero Green.
Hari-hari berikutnya, dua warna ini membanjiri linimasa. Poster digital dengan latar pink dan hijau beredar di Instagram dan X. Ribuan warganet mengganti foto profil mereka dengan kombinasi dua warna tersebut. Gerakan itu dikenal sebagai 17+8 Tuntutan Rakyat, sebuah kampanye digital yang lahir dari aksi jalanan dan menjelma menjadi identitas kolektif nasional.
Isi Lengkap 17 Tuntutan Jangka Pendek
Tuntutan ini mendesak agar dipenuhi segera:
- Tarik TNI dari urusan sipil, hentikan kriminalisasi demonstran.
- Bentuk tim investigasi independen atas kematian Affan Kurniawan, Umar Amarudin, dan korban aksi lainnya.
- Bekukan kenaikan gaji DPR dan batalkan pensiun seumur hidup.
- Publikasikan transparansi anggaran DPR secara rutin.
- Badan Kehormatan DPR bekerja sama dengan KPK menyelidiki aset mencurigakan anggota.
- Partai politik menindak kader yang bertindak tidak etis.
- Partai politik menyatakan keberpihakan kepada rakyat di masa krisis.
- Anggota DPR ikut berdialog dengan mahasiswa dan masyarakat sipil.
- Bebaskan seluruh demonstran yang ditahan.
- Hentikan kekerasan aparat, jalankan prosedur standar pengendalian massa.
- Adili aparat dan komandan yang melanggar HAM.
- Pastikan TNI kembali ke barak.
- Tegakkan disiplin internal agar TNI tidak mengambil alih peran Polri.
- Tegaskan secara publik bahwa TNI tidak akan masuk ruang sipil.
- Pastikan upah layak bagi guru, tenaga kesehatan, buruh, hingga ojek online.
- Ambil langkah darurat untuk mencegah PHK massal.
- Lakukan dialog resmi dengan serikat buruh terkait upah minimum, kontrak, dan outsourcing.
Isi Lengkap 8 Tuntutan Jangka Panjang
Agenda reformasi struktural hingga Agustus 2026:
- Reformasi menyeluruh DPR dengan audit independen dan penghapusan fasilitas istimewa.
- Reformasi partai politik dengan kewajiban membuka laporan keuangan publik.
- Bangun sistem perpajakan yang lebih adil.
- Sahkan RUU Penyitaan Aset Koruptor.
- Perkuat independensi KPK serta perketat hukuman bagi koruptor.
- Reformasi kepolisian agar profesional dan humanis.
- Pastikan TNI tetap berada di barak.
- Evaluasi ulang kebijakan ekonomi dan ketenagakerjaan agar lebih pro-rakyat.
Dengan 25 poin jelas, 17+8 menunjukkan bahwa gerakan ini bukan sekadar ledakan emosional, melainkan peta jalan reformasi rakyat.
Brave Pink: Keberanian Humanis
Brave Pink lahir dari figur seorang ibu yang berdiri tanpa gentar di depan aparat. Warna pink, yang biasanya dikaitkan dengan kelembutan, kini bergeser menjadi simbol keberanian yang penuh empati. Ia menegaskan bahwa perlawanan tidak harus keras atau marah, tetapi bisa juga lahir dari cinta, kepedulian, dan keteguhan hati.
Hero Green: Harapan yang Dibayar dengan Nyawa
Hijau dalam 17+8 menjadi simbol pengorbanan dan harapan. Sosok Affan Kurniawan yang gugur dengan jaket hijau menjadikan warna ini ikon pengingat bahwa perjuangan rakyat tidak gratis. Hero Green menjadi pesan ganda: bahwa ada nyawa yang terkorban, dan bahwa setiap pengorbanan harus menghasilkan perubahan nyata.
Pink dan Hijau: Bahasa Baru Solidaritas
Kombinasi Brave Pink dan Hero Green kini menjadi identitas kolektif. Simbol yang sederhana ini menyatukan orang dari berbagai latar belakang: mahasiswa, buruh, pekerja informal, hingga masyarakat digital yang hanya bisa ikut serta lewat foto profil.
Solidaritas visual ini menunjukkan bahwa perjuangan rakyat sudah berevolusi. Dari orasi dan spanduk, kini simbol warna bisa lebih cepat menembus batas ruang dan generasi.
Dampak Politik dan Sosial
Kampanye 17+8 menghadirkan tekanan nyata bagi pemerintah.
- Dalam jangka pendek, rakyat menuntut penghentian kekerasan aparat, pembebasan tahanan, dan penertiban DPR.
- Dalam jangka panjang, rakyat menagih reformasi struktural di DPR, partai politik, KPK, kepolisian, hingga TNI.
Jika tuntutan diabaikan, protes bisa semakin besar dan kepercayaan publik makin terkikis. Namun jika dijawab dengan langkah nyata, 17+8 bisa menjadi momentum untuk memulihkan legitimasi demokrasi.
Penutup
17+8 Tuntutan Rakyat membuktikan bahwa simbol sederhana bisa menjadi senjata politik. Brave Pink melambangkan keberanian humanis, Hero Green melambangkan pengorbanan dan harapan.
Dengan 25 tuntutan konkret, rakyat tidak hanya menolak kebijakan yang dianggap tidak adil, tetapi juga menawarkan arah baru reformasi. Dari jalanan hingga linimasa digital, suara rakyat kini berbicara lewat dua warna yang sederhana, namun kuat: pink dan hijau.
